Wednesday, July 24, 2013

Editor Video

Peran dan Tanggung Jawab:

Pra Produksi; Seorang editor merencanakan system kerja yang akan diterapkan pada proses pembuatan. menganalisa/memahami scenario produksi.

Produksi; Editor berperan untuk mengingatkan sutradara bila ada shot yang terlewatkan. Membuat laporan time code pada proses shooting.

Pasca Produksi; Editor dibutuhkan untuk menggabungkan shot hingga menjadi sebuah scene atau adegan.

Ada Beberapa Tahapan Editing Yaitu:

Preview Screening; Tahapan ini editor telah menerima keseluruhan bahan mentah / materi shooting, yang kemudian ditonton bersama.

Capture; Di tahap ini editor melakukan transfer video ke dalam computer, untuk masuk kedalam tahap proses penyuntingan gambar atau editing.

Logging; Seorang editor menyesuaikan shot-shot berdasarkan laporan time code, untuk memudakhkan seorang editor untuk memilih shot-shot.

Assembling; Editor mulai menyusun dan menyambung setiap shot berdasarkan urutan scene pada scenario, menggunakan durasi yang sebenarnya.

Rough Cut; Editor memotong & membuang adegan-adegan yang tidak terpakai dan merangkumnya menjadi satu alur cerita.

Fine Cut & Triming; Pada tahap ini editior mulai melakukan pemotongan dan penghalusan gambar yang sudah tersusun baik. 
 
 

Rundown Wedding Dua Angsa (Contoh)










THE WEDDING OF
ALEX + LAUREN





SUNDAY, 8 AUGUST 2013

SHERATON HOTEL – SURABAYA



Thursday, July 18, 2013

Interdependensi Antara Seni Editing Video Dan Music

Hubungan seni editing video dengan seni musik iringannya sangat erat. Meski sesungguhnya musik mampu berdiri sendiri sebagai sebuah karya seni. Video dan music adalah pasangan yg tidak bisa dipisahkan karena kenyataannya berasal dari sumber yang sama yaitu dorongan atau naluriritmis manusia.

Ritme yang digunakan sebagai pijakan hitungan gambar gerak ditunjukkan melalui iringannya, sehingga unsur wirama dapat diwujudkan. Unsur wirama pada seni gambar gerak akan dikorelasikan dengan musik iringannya. Struktur musik menjadi dasar hitungan gambar gerak.

Kaitanya antara music dengan gambar gerak adalah penggalan, sehingga kalimat gerakan dapat terbaca melalui penerapan iringanya. "KALIMAT GERAKAN" dimana gambar bisa berbicara dan bercerita. Kata @stillmotionEDU meski ini tidak mudah, tapi ini adalah tantangan.

Ragam pemotongan gambar gerak membutuhkan pola musik sebagai penekanan. Pembentukan suasana membutuhkan iringan sebagai pendukung alur cerita. Music biasa di gunakan editor sebagai rangsangan ide.

Seni musik dibedakan menjadi dua; seni musik bertangga nada diatonis dan pentatonis. Musik diatonis mempergunakan 7 buah nada dalam satu oktaf (do, re, mi, fa, sol, la, si). Musik pentatonis menggunakan 5 nada dalam satu oktaf. Contoh gamelan Jawa 1,2,3,5,6 untuk laras slendro dan 1,2,3,4,5,6,7 untuk laras pelog.

Di dalam banyak kasus, gambar gerak biasa disusun atas musik yang sudah ada seperti video clip musik. Atau juga music di buat setelah gambar gerak tersusun, seperti pada pembuatan iklan

Seorang editor harus memiliki kepekaan terhadap gambar gerak secara kinestetik (kandungan rasa gerak). Aspek penting dalam sebuah karya video seperti ritme, tempo, dinamika dan suasana ditentukan oleh kehadiran musik yang menjadikanya sinergi. Editor harus menyelaraskan cepat lambat, keras lembutnya, gerak gambar dan alunan musik, agar gambar gerak tidak“terinjak” kekuatan musiknya.

Sejak jaman dulu kala manusia mempergunakan suaranya untuk menyatakan perasaan gembira, asmara, marah, takut dan sebagainya. di samping sebagai alat pengungkap isi hati, suara dapat membangkitkan dan merangsang manusia untuk bergerak (stimulus).

Tempo dan ritme bukanlah milik dunia musik saja. Seni menata gambar dan seni musik memiliki dasar pijakan yang sama. Oleh karena dorongan dinamika, struktur ritmis, kekuatan melodi serta harmoni nada, maka seni musik menjadi pasangan seni menata gambar.

Ngedit inggihpoenika; ebahing gambar, kasarenganoengeling, katata pikantoek wiramaninggendhing, djoemboehing pasemon kalajanpikadjenging gambar.

Penilaian keselarasan musik-gambar memang subjektif sifatnya, sebab hakikat musik adalah abstrak tidak menuntut respon yang sama dari setiap orang. Gambar gerak yang sekejap tanpa iringan musik memang akan memperkuat kualitas dinamika gerak. Pusat perhatian penonton pun akan meluas. Setelah musik iringan lenyap untuk sementara waktu, telinga penonton istirahat hingga musik hadir kembali dengan suasana yang lebih segar.